5 Hal Yang Sering Dialami Oleh Mahasiswa Psikologi



Cerita ini merupakan pengalaman saya saat masih mengemban gelar sebagai mahasiswa psikologi.

Berawal dari pemahaman dari masyarakat menganai ilmu psikologi yang sampai akhirnya membuahkan pertanyaan-pertanyaan yang membingungkan dan membuat tersenyum kecut.

Mungkin juga banyak dialami oleh teman-teman mahasiswa psikologi yang senasib dengan saya.

1.   Disamakan Dengan Ilmu Perdukunan

Pengalaman ini sering kali terjadi jika bertemu dengan orang-orang yang baru kita kenal, biasanya saat menggunakan angkutan umum atau sedang berada di khalayak umum dan akhirnya kita membuka pembicaraan dengan orang baru untuk memecah kebosanan.
Lalu akan muncul beberap pertanyaan

“wah bisa liat masa depan saya dong?”,
“wah bisa baca pikiran orang ya?”

Beberapa orang mungkin akan menyodorkan telapak tangannya untuk kita baca guratan garis yang ada.

Nah kalo gini apa bedanya pertanyaan ke peramal dan mbah-mbah dukun?

Saya akan sedikit jelaskan kalo Psikologi itu berbeda dengan ilmu perdukunan, karena pada intinya psikologi itu ilmu tentang jiwa yang mempelajari perilaku seorang manusia. Bukan tiba-tiba tau apa yang akan terjadi tanpa sebab-musabab apapun.


2.   Diminta Menebak Karakter Seseorang

Saat orang yang baru tahu jika kita mahasiswa psikologi memang ada-ada aja pertanyaan super yang siap menghujam pemikiran kita untuk memberikan jawaban segera.

Saat itu dalam perjalanan menuju kota pelajar tak enak rasanya hanya berdiam diri, maka saya ber inisiatif membuka pembicaraan yang diawali dengan perkenalan dan membuka latar belakang saya yang salah satunya adalah mahasiswa psikologi, tiba-tiba lawan bicara membenahi duduknya dan dengan wajah yang penuh harap menanyakan

“tau dong saya orangnya kaya apa?”

Woooooo… apa jawabanmu wahai mahasiswa psikologi?

Mau ga mau kita harus jelasin dalam menentukan karakter seseoraang tak semudah itu, harus melalui beberapa tes dulu ya. Tapi ga mungkin dong ngejelasin se-jelimet itu. Untuk lebih mudahnya bisa di guyonin aja yang baik-baik biar dapet pahala.

3.   Dipandang Dewasa / Ngemong Banget Auranya

Ini pengalaman yang endingnya harus pasrah dan menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya.

Semasa awal program kerja nyata (KKN) saya dipertemukan dengan tim baru dari latar belakang jurusan yang berbeda-beda, pada saat pemilihan ketua unit berlangsung muncul berbagai pernyataan yang unik

“mase aja yang jadi ketua kan dari psikologi”

“mahasiswa psikologi kan peka, jadi enak kalo ada masalah nantinya”

“ iya mahasiswa psikologi kan lebih nuoni, cepet nyelesaikan masalah”

Dengan berbgai pernyataan tersebut akhirnya saya nyerah ngeles, dan menerima posisi ketua unit dengan berat hati. Namun dengan adanya kabar dari unit lain jika setiap ketuanya adalah mahasiswa psikologi saya jadi lega menerima takdir ini.


4.   Bisa Hipnotis

Jika ditanya mau belajar hipnotis? Pasti jawabanya mau banget, tapi hipnotis atau bisa dikenal dengan hipnotherapy tidak menjadi salah satu mata kuliah yang ditawarkan pada mahasiswa psikologi. Jadi wajar ya jika sebagian besar mahasiswa belum bisa hipnotis, adapun yang bisa kemungkinan mengikuti pelatihan khusus hipnotis yang biayanya cukup menguras uang saku.

Minat masyarakat dewasa ini terhadap hipnotis mungkin salah satunya di pengaruhi oleh tanyangan televise yang banyak memperlihatkan dengan mudahnya orang-oarang melakukan hipnotis sehingga dapat mengen dalikan atau mengintrogasi seseorang. Jadi santai saja tak perlu takut karena kami mahasiswa psikologi belum dilengkapi dengan kemampuan itu, kalaupun ada yang bisa itu bonus hehe.

5.   Kerjaannya Ngurusin Orang Gila

Kegundahan terus berlanjut sampai tiba pada menjelang kelulusan, akan muncul berbagai pertanyaan

“jurusan psikologi kerja apa ya?”

“wah kerjanya ngurusin orang yang ga waras ya?”

“mau daftar ke rumah sakit jiwa mana?”

Kesabaran dan sedikit senyuman perlu dihadirkan untuk menjawab pertanyaan ini, karena sebenarnya banyak pekerjaan yang membutuhkan jurusan psikologi seperti HRD, Manager, Trainner, dan lain sebagainya. 

Tidak ada komentar:
Write komentar

"Terimakasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan kesan"