Pantai Menganti, Mitos & Keindahan Pantai Kars Kebumen

Pantai Menganti, Kebumen

Pantai Menganti merupakan salah satu destinasi wisata pantai yang menawarkan keindahan yang berbeda dibandingkan dengan pantai-pantai lainya yang ada di Kebumen.

Lokasi Pantai Menganti terletak di Desa Karangduwur, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Jarak yang ditempuh kurang lebih 42 Km dari kota Kebumen untuk bisa mencapai pantai ini.

Keindahan panoraman pantai pasir putih ditambah dengan perbukitan kars, menjdaikan pantai menganti menjadi destinasi yang selalu ramai pengunjung.

Tebing-tebing raksasa yang membentang di sepanjangn pantai juga menjadi daya tarik tersendiri bagi setiap pengunjung yang datang, dna tentunya tak semua pantai menawarkan pemandangan seperti ini.

Sejarah & Mitos 


Pantai menganti dulunya hanya digunakan sebagai tempat kapal-kapal nelayan setempat berlabuh dari mencari  ikan di lautan. 

Keindahan alam pantai Menganti yang dipadukan dengan batuan gunung api bawah laut pada masa lampau ini tampaknya mulai memunculkan ide warga dan pemerintah setempat untuk menjadikannya sebagai tempat wisata yang tentunya akan menggerakkan roda ekonomi mereka.

Setelah dikelola oleh warga secara swadaya bersama pemerintah setempat pada tahun 2008, berbagai macam fasilitas pun mulai dibangun sebagai penunjang sarana untuk kenyamanan pengunjung yang datang.

Perjuangan yang begitu panjang dalam mengelola wisata akhirnya mulai membuahkan hasil yang manis ketika pada tahun 2015 pantai menganti terpilih sebagai lokasi perlombaan selancar bertaraf internasional.

Mulai saat itu pantai menganti mulai dikenal dan ramai didatangi oleh banyak wisatawan dari luar Kebumen. 

Berdasarkan keterangan pengelola, omset pada saat musim liburan bisa mencapai lebih dari 1 Miliar rupiah. (Wow banyak banget ya)

Tentunya keberadaan wisata pantai Menganti sangat membantu penduduk lokal dalam menggerakkan perekonomian mereka. ( jadi jangan ragu belanja di lokasi wisata ya, karena piknikmu menjadi penyambung hidup mereka yang berdagang disana)

Mitos Pantai Menganti

Setiap jengkal tempat di republik ini sepertinya tak akan lepas dari kata mitos, selalu saja ada keterkaitan yang melegenda di berbagai tempat, dan tidak menutup kemungkinan juga di wisata pantai Menganti ini.

Dari namanya saja kita tentu sudah penasaran bukan?, "Pantai Menganti", kok mirip ya dengan kata menanti, apa ada hubungannya dan bagaimana ceritanya? yuk simak....

Asal mula nama pantai Menganti menurut warga setempat bermula dari kisah panglima perang kerajaan majapahit yang melarikan diri karena hubungan cintanya dengan putri raja tidak mendapatkan restu. Lalu sepasang kekasih itu berjanji untuk bertemu di pantai yang berpasir putih, namun sang putri tak kunjung juga tiba, sehingga sang panglima duduk diatas bukit kapur dan tak henti-hentinya memandang ke arah laut. 

Kisah penantian panjang inilah yang menjadikan nama pantai Menganti hingga saat ini. 

Baca juga : Lawang Sewu, Bangunan Angker Yang Memukau

Perjalanan dimulai


rombongan butuh piknik

Nah berdasarkan pertimbangan itulah saya dan teman-teman pejuang skripsi memilih melakukan perjalanan untuk camping di pantai Menganti yang berada di kabupaten Kebumen ini.

Trip kali ini akan menjadi momen pelepas penat otak yang terus diperas untuk mencari teori-teori penelitian, membaca dan menyimpan begitu banyak literatur yang sudah terasa membosankan.

Menjadi penenang mental yang terus diuji dengan berbagai macam persepsi dan ketidakpedulian dosen pembimbing seperti avatar, (ya, sering hilang saat kita membutuhkannya) wkwkwk.

Tentunya juga akan menjadi momen terakhir bersama teman-teman seperjuangan sebelum nantinya akan lulus dan kembali ke asalnya masing-masing.

Mempersiapkan perbekalan bak para pecinta alam yang siap dengan perlengkapan campingnya, tenda sudah tentu menjadi alat wajib yang harus disewa, makanan berat nan nikmat yaitu mie instan juga tak ketinggalan masuk kedalam tas.


Berbekal google map kami menempuh perjalanan dari kota Jogja menuju Kebumen, perjalanan kurang lebih 3-4 jam akan kami lalui diatas kendaraan.

Perjalanan kami melalui jalan Deandels, jalan raya yang lebar dan membentang lurus berkilo-kilo meter tampak sedikit seram dengan latar belakang sejarah pembuatan jalan ini. ditambah lagi sepinya pemukiman penduduk di area jalan ini. Tapi tenang, kami melewati jalur ini saat siang hari.

Berhenti di Pom bensin, dan mushala tepi jalan menjadikan perjalanan kali ini tampak santai. Jalanan mulai menantang dengan tikungan serta tanjakan kami lalui ketika sudah memasuki daerah pegunungan Ayah, katanya sih udah deket ni, udah mo sampai. Dan benar saja kami sudah melihat batas laut jauh dibawah perbukitan.

Tanjung karangbata kawasan pantai menganti
Setibanya dikawasan pantai Menganti kami langsung memarkirkan kendaraan, dan menuju Tanjung Karangbata, yang katanya disini pemandangannya bagus, langsung laut dan bisa liat mercusuar.

Istirahat sejenak dengan mengeluarkan makanan ringan yang bisa dijadikan cemilan pengganjal perut sebelum nanti mencari lokasi untuk mendirikan tenda.

Kami mulai menjelajah berbagai lokasi yang cocok untuk mendirikan tenda, akhirnya kami putuskan untuk mendirikan tenda di atas perbukitan dengan view langsung lautan.

Cuaca sore itu tampak tidak bersahabat, langit yang mulai menghitam ditambah hembusan angin yang cukup kencang mengiringi kami saat membangun tenda. Al hasil matahari terbenam tidak bisa kami nikmati indahnya karena tertutup awan mendung.

Yah ga papa, mungkin belum rejekinya melihat sunset di pantai  Menganti. kami lanjutkan istirahat dan mempersiapkan perbekalan yang akan disantap malam ini.

camping di pantai Menganti

Malam hari kami membongkar semua makanan didalam tas, diawali dengan menyantap tempe mendoan dan secangkir kopi panas menjadikan suasana malam lebih hangat.

Tampaknya ada tetangga yang akan menemani kami camping disini, sekelompok mbak-mbak melalui kerumunan kami untuk mencari lokasi yang aman untuk mendirikan tenda.

Beberapa teman pun sigap membantu (modus) untuk mendirikan tenda yang mereka bawa.

Selesai shalat isya kami dihampiri dua orang pemuda yang mengaku sebagai karang taruna desa setempat yang menjadi pengelola wisata pantai Menganti. Ternyata untuk camping ada biaya tersendiri, dan kami cukup mengeluarkan biaya Rp 5.000 / orang untuk biaya bermalam disini. 

Urusan retribusi selesai kami melanjutkan kativitas makan malam sederhana di lingkungan tenda, mi rebus dengan berbagai topping ditambah nasi terasa sangat nikmat dicuaca dingin malam ini. 

Badai di malam hari membuat kami harus bergegas masuk ke tenda masing-masing untuk beristirahat, mengembalikan tenaga kembali sebelum pagi hari menjelajahi kawasan pantai Menganti yang belum sempat terjamah.

Baca juga : Pantai Air Manis, Keindahan Alam & Legenda Malin Kundang

kawasan pelabuhan kapal ikan nelayan lokal di pantai menganti
Pagi hari kami menyambangi kawasan pantai yang padat dengan kapal nelayan lokal yang sedang mulai ramai.

Kami berharap ada ikan segar tangkapan nelayan yang bisa kami beli untuk menu sarapan pagi hari ini.

Bergaya seperti pelancong dari kota yang suka hiruk pikuk kegiatan nelayan dengan perhunya, kami pun membantu beberapa nelayang mempersiapkan perahunya untuk mulai melaut.

Disela-sela kesibukan membantu perahu yang akan melaut kami bertanya apa ada nelayan yang akan berlabuh pagi ini? ternyata tidak ada, 

Nelayan setempat biasa pergi melaut pagi hari dan pulang kembali ke daratan sore hingga malam hari.

Pupus sudah impian sarapan makanan laut khas pantai Menganti, dan kami lanjutkan untuk menyambangi lokasi jembatan merah yang ada diantara bebatuan karang pantai Menganti.

pantai menganti


jembatan merah gebyuran pantai menganti

jembatan merah gebyuran pantai menganti


Harga tiket masuk

1. Htm : Rp 10.000 / orang

2. Parkir : motor : Rp 3.000
                 mobil : Rp 5.000

3. Biaya Camping : Rp 5.000 / orang


Fasilitas yang tersedia di pantai Menganti

1. Parkir
2. Pedagang makanan & minuman
3. Mushala
4.Penginapan
5. Toilet
6. Berbagai wahana wisata

7. Camping Ground


Tips Wisata ke Pantai Menganti

  1. Membawa kendaraan yang prima mengingat rute pegunungan Ayah
  2. Jangan lupa menjajal menu khas di pantai Menganti
  3. Berkunjung lebih dari sehari, mengingat banyak lokasi yang menarik disini
  4. Jelajahi setiap lokasi yang indah di Pantai Menganti
  5. Memakai alas kaki yang nyaman untuk kegiatan outdoor
  6. Membawa pakaian ganti


pantai menganti



Sampai disini perjalanan kami menikmati camping di Pantai Menganti, liburan kali ini kami tutup dengan singgah ke warung makanan laut di area pantai Menganti, dan setelah itu bersiap melakukan perjalanan kembali menuju kota Jogja.

Perjalanan kami pun terdokumentasikan dalam bentuk video, silahkan cek langsung untuk mengetahui keseruanya. jangan lupa subscribe ya, maturnuhun....






Tidak ada komentar:
Write komentar

"Terimakasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan kesan"