Setelah mengunjungi berbagai wisata yang indah di Sumatera Barat,
akhirnya Sampai juga di Kota Padang.Ini merupakan kota terakhir yang kami
hampiri sebelum kembali ke kampung halaman di Dharmasraya.
Di kota
Padang Kami singgah sejenak di Masjid Raya Sumatera Barat untuk menunaikan
ibadah shalat Dzuhur dan dilanjutkan dengan mengeksplore arsitektur yang megah
dan sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja tanpa ikut berfoto.
Masjid
Raya Sumatera Barat mengusung arsitektuk modern dengan perpaduan antara konsep
Islam dengan sejarahnya dan dipadu-padankan dengan budaya maupun adat
masyarakat Minang, yang tertuang dalam pepatah petuah "Adat basandi
syara', syara' basandi kitabullah".
Atap Masjid Raya Sumatera Barat menggambarkan bentangan kain yang digunakan untuk mengusung batu Hajar Aswad. Dikisahkan ada empat kabilah suku Quraisy yang berselisih faham mengenai siapa yang pantas untuk memindahkan batu Hajar Aswad ke tempat semula setelah renovasi Ka'bah.
Nabi Muhammad meletakkan batu Hajar Aswad diatas selembar kain, sehingga setiap perwakilan kabilah dapat bersama-sama memindahkan Batu Hajar Aswad dengan memegang setiap ujung dari kain yang dibentangkan Nabi.
Selain itu bentuk atap Masjid Raya Sumatera Barat bisa dikatakan juga memiliki kesamaan dengan atap Rumah Gadang yang sering disebut "Bagonjong" atau mirip seperti tanduk kerbau. Maka dari itu bentuk atap masjid menjadikan keunikan tersendiri, karena biasa masjid pasti menggunakan kubah diatasnya.
Berada di perempatan Jalan
Khatib Sulaiman dan Jalan Ahmad Dahlan, menempatkan Masjid Raya Sumatera Barat berada tepat di jantung kota Padang.
Dengan luas kompleks mencapai 40,98 hektar, Kedepannya area Masjid Raya Sumatera Barat akan dilengkapi dengan pelataran, taman, menara, ruang serbaguna, fasilitas komersial,
dan bangunan pendukung untuk kegiatan pendidikan.
Luas bangungan masjid yang mencapai 18,091 meter persegi mampu menampung sebanyak 20.000 jamaah. Dengan rincian latai 1 mampu menampung sapai 15.000 jemaah, dan lantai 2 mampu menampung 5000-6000 jamaah.
Konstruksi bangunan Masjid Raya Sumatera Barat dirancang dengan menyesuaikan kondisi geografis sekitarnya. Bencana gempa bumi dengan skala besar yang sering menimpa kota Padang dan sekitarnya menjadikan konstruksi Masjid Raya Sumatera Barat dibangun dengan sangat kuat dan kokoh.
Diperkirakan konstruksi Masjid Raya Sumatera Barat mampu tetap bertahan dengan intensitas gempa yang mencapai 10 skala richter.
Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Raya Sumatera Barat juga diteapkan sebagai tujuan destinasi wisata. Banyak orang yang datang untuk melihat keindahan dan keunikan masjid yang satu ini.
Jika sore hari banyak orang berdatangan menghabiskan waktu dikomplek masjid ini, tentu karena banyak lokasi yang bagus untuk berburu swafoto, ditambah dengan lokasi yang nyaman dan teduhnya matahari sore.
Jika kamu mencari lokasi yang hits banget untuk berfoto di area Masjid Raya Sumatera Barat, disini lokasinya. Kamu bisa befoto dengan latar belakang pilar-pilar masjid yang tersusun rapi melengkung sampai jauh disana.
Demikian perjanan saya mengunjungi Masjid Raya Sumatera Barat, semoga dapat bermanfaat dan menjadi salah satu referensimu saat berkunjung ke Sumatera Barat.
Tidak ada komentar:
Write komentar"Terimakasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan kesan"