Rumah Gadang di Lembah Harau |
Masih di hari yang sama, pukul 7 pagi kami melanjutkan perjalanan
menuju kota Bukittinggi, saat itu masih mendung jadi suasana tambah dingin, dan beberapa lokasi yang kami lewati masih tampak kabut tipis.
Perjalanan pagi ini tentu menambah semangat baru, setelah
semalaman dijalan dan yang terlihat hanya gelap saja, kali ini kita mulai bisa
menikmati pemandangan di kiri-kanan jalan. Nah kalo pemandangannya kaya gini
kan ga mungkin ngantuk, dan bisa beberpa kali mengabadikan gambar.
salah satu pemandangan sepanjangan Jalan Raya Padang Panjang - Solok, Kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar. |
suasana yang masih berkabut, dan penampakan gunung singgalang dipagi hari |
Destinasi kita kali ini
bukan Bukittinggi ya, karena disini hanya sebagai transit makan dan istirahat
sejenak sebelum menuju Lembah Harau. Waktu yang di tempuh menuju lokasi ini
sekitar 3 jam, bisa dibilang waktu yang cukup lama harus dihabiskan di atas
kendaraan. Beberapa kali sempat terkantuk-kantuk, sempat berfkir untuk
istirahat lagi, tapi kalo istirahat terus kapan sampainya?, dan kami pun terus
melanjutkan perjanan dan akhirnya sampai juga di Lembah Harau.
Tadinya ngantuk hilang seketika karena
pemandangan yang terlihat sekarang benar-benar menakjubkan, seakan-akan kita
sedang berada di sebuah lembah yang dikelilingi benteng besar di bagian kanan
dan kirinya. Benar-benar membuat ciut nyali, betapa kecilnya manusia jika
dibandingkan dengan bukit-bukit cadas yang menjulang tinggi.
icon Lembah Harau, wahana swafoto bagi pengunjung |
Lembah
Harau memang sangat terkenal karena bukit-bukit terjal yang menjulang tinggi
berbentuk mengelilingi lembah. Tingginya berkisar dari 80-300 meter, hal lain
yang mampu membuat setiap orang merasa takjub adalah bebatuan yang membentuk
benteng tersebut memliki warna yang berbeda-beda dan membentuk pola-pola
tertentu. Seolah alam membentuk sebuah lukisan raksasa yang berkanfaskan bukit.
Ada legenda
menarik yangg beredar luas di daerah Lembah Harau, beberapa orang meyakini
bahwa dulunya lokasi ini merupakan suatu lautan, dan diatas bukit-bukit itu
adalah daratan dan berdiri sebuah kerajaan, dan karena perintah sang raja
lautan dibawahnya dikeringkan untuk mencari jasad sang putri yang hilang. Wah ga
kebayang ya seperti apa bentuk kehidupan di zaman dahulu, jadi seolah sekarang
kita melihat daratan dari dasar samudra, karena yang dulunya dasar laut
sekarang menjadi pemukiman penduduk bahkan menjadi destinasi wisata.
Jika kamu masih bingung mau kemana saja dan hal apa saja yang bisa di lakukan saat Mengunjungi Lembah Harau, Nah berikut
beberapa lokasi yang kami kunjungi saat berwisata ke Lembah Harau,
bermain air di area air terjun Sarasah Bun |
Disini kamu bisa berbasah ria di area air
terjun karena di bawahnya sudah dibentuk bangunan menyerupai kolam mengelilingi
tempat jatuhnya air. Bagi kamu yang belum jago berenang bisa memanfaatkan tempat
persewaan ban biar bisa tetep merasakan kenyamanan dan keamanan ketika nyebur
ke air.
arena berkuda sebagai salah satu fasilitas yang ada di Lembah Harau |
Bagi yang masih penasaran merasakan berkuda sendiri,
bisa mendatangi temapt persewaan kuda yang tersedia di Lembah Harau, kamu bisa
bersantai menikmati alat transportasi jaman dulu dengan tambahan suasana
perbukitan terjal di atas mu, seolah akan bertualang ke negeri antah-barantah.
pengunjung menyewa sampan mengelilingi sungai buatan di Lembah Harau |
Di Lembah Harau juga tersedia sungai buatan,
disini juga disewakan sampan (alat transportasi sungai tradisional). Kamu bisa
berkeliling mengitari sungai, kalo kamu belum maris mendayung mungkin beberapa
kali akan merasakan berputar-putar saja ditempat, tapi tenang tak lama kamu
akan bisa mendayung sampan maju dan berbelok.
Cukup sampai disini dulu perjalan kita
berwisata di Lembah Harau, semoga lain waktu bisa berlama-lama menikmati
suasana disini lagi. Untuk trip selanjutnya kita menuju Kelok Sembilan.
Tidak ada komentar:
Write komentar"Terimakasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan kesan"