Mototrip 3D3N Sumatera Barat, Bagian Kelok 9

kelok 9 dari atas jembatan layang

Menjelang sore hari kami melanjutkan perjalanan menuju Kelok Sembilan. Cuaca yang masih mendung memberikan keuntungan pada kami, tentu tidak perlu berpanas-panasan donk selama diperjalanan. 

Kali ini kita akan menikmati wisata buatan manusia yang luarbiasa dan pastinya masih hasil karya anak bangsa. Sebenarnya kelok Sembilan merupakan jalan penghubung antara Sumatera Barat dengan Pekanbaru, tapi karena saking indahnya jalan ini banyak pengendara yang berhenti melepas lelah disini, lambat laun mulai banyak pedagang yang mulai menjajakan barang daganganya, dan akhirnya lokasi ini menjadi lokasi faforit sebagai tempat wisata.

Sedikit info mengenai Kelok Sembilan ini sebenarnya sudah dibangun dari masa kolonial Hindia Belanda dari tahun 1908-1914. Jalan ini memiliki tikungan yang tajam dan memili lebar hanya 5 meter saja, dengan berbatasan langsung dengan jurang dan tebing. Nah karena padatnya kendaraan yang melintasi jalur ini ditambah dengan seringnya terjadi kecelakaan maka pemerintah berupaya membangun jembatan laying disekitar Kelok Sembilan. Diharapkan pembangunan itu dapat mempercepat perjalanan dan mengurangi angka kecelakaan di Kelok Sembilan.

Mulai dibangunlah jembatan laying Kelok Sembilan dari tahun 2003 dan rampung pada oktober 2013. Panjangnya mencapai 2,5 km dengan memiliki ruas jalan selebar 12,5 meter. Tak heran dengan jalan selebar itu banyak pengendara yang memilih berhenti di jembatan layang ini. Keunikan selanjutnya adalah jembatan layang ini dibangun diantara dua Cagar Alam Air Putih dan Cagar Alam Harau, jadi  bagi yang berhenti disini bisa menikmati indahnya alam dan megahnya bangunan sekaligus.
jembatan dengan plengkung beton sebagi penyangganya
Disini merupakan salah satu spot foto terfaforit bagi para pengunjung yang berwisata ke Kelok Sembilan dengan latar belakang lengkungan beton jembatan layang yang indah. Kamu juga bisa berswafoto dengan latar belakang jalan dan riuhnya pedagang yang berada di bawah. Tapi tetap hati-hati ya, jangan sampai mengabadikan momen perjalanan menjadi hal yang tidak diinginkan, tetap jaga jarak aman dari bibir jurang.

lengkungan jembatan layang kelok sembilan

Kita sampai di spot foto selanjutnya, disini kamu bisa berfoto dengan latar belakang lengkungan jalan yang berada dibawah dan ditambahkan dengan bukit dikiri dan kanan jembatan layang. Jika beruntung kamu akan mendapatkan suasana sunset yang mulai turun dibalik perbukitan.

Ketika matahari sudah mulai terbenam, lampu jalanan mulai berkerlipan, tiba saatnya kita mengabadikan Kelok Sembilan dengan lekukan-lekukan cahayanya. Biasanya teman-teman fotografer disini mengabadikan foto malam hari di Kelok Sembilan dengan teknik slow speednya. Wah jadi pingin ikut-ikutan ni, tapi setelah diingat-ingat ga bawa tripod, al hasil harus sering-sering tahan nafas biar tangan ga banyak goyang.


Dan akhirnya hanya dapat gambar seadanya, mungkin karena kendaraan yang lewat kurang banyak ya jadi cahaya yang ditangkap hanya sedikit, jadi terkesan kurang rame deh hehe.

Hari sudah beranjak menuju malam hari, dan udara mulai bertambah dingin, saatnya kita melanjutkan perjalanan menuju meeting point yaitu kota Bukittingi, disana dibawah megahnya jam gadang saya sudah janjian dengan sahabat yang kebetulan menawarkan tempat menginap. Akhirnya bisa menginap dan istirahat gratis, dan mengumpulkan tenaga untuk perjalanan dihari berikutnya. 


Tidak ada komentar:
Write komentar

"Terimakasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan kesan"